SULUT
Trending

Walikota Manado Andrei Angouw Dilaporkan Ke Polda Sulut

Timenusantara, Sulut — Pernyataan Wali Kota Manado melalui video yang disebar di akun fanpage facebook Andrei Angouw menuai polemik.
Staf khusus bupati Talaud Jim Robert Tindi mengungkapkan, pernyataan Wali Kota Manado tersebut jelas sangat tendensius, cenderung penghinaan, serta merupakan pembohongan publik.
“Ada dua poin yang pernyataan dalam video tersebut yang cukup melukai hati masyarakat etnis Talaud pertama, hidup berusaha di Manado 4 kali lipat lebih baik dari di Talaud, dan yang kedua adalah, badut tidak beraktivitas di Talaud karena di Talaud tidak ada uang,” ujar Jim Kamis, (14/9/2023).
Lanjut Jim, mungkin Wali Kota lupa atau tidak membaca laporan Badan Pusat Statistik bahwa tingkat kemiskinan di Talaud menurut BPS pada tahun 2022 adalah 7,72%, Sementara Kota Manado sebesar 25,38%.
Sementara IPM (Indeks Pembangunan Manusia) di Talaud pada tahun 2022 sebesar 70,43% dan Kota Manado sebesar 79,66%, Talaud masih di atas di banding dengan beberapa daerah di Sulut.
Menurut Jim, Andrei Angouw mengukur kemiskinan suatu daerah dari PDRB per Kapita, dia mungkin lupa atau tidak tahu tentang defenisi PDRB per kapita.
PDRB per kapita adalah merupakan PDRB suatu daerah dibagi dengan jumlah penduduk yang tinggal di daerah itu.
PDRB per kapita atas dasar harga berlaku menunjukkan nilai PDRB per kepala atau per satu orang penduduk.
“Jadi kenapa Manado PDRB per kapita tinggi karena ditopang oleh investasi swasta yang tinggi sementara Talaud rendah karena kurangnya sektor swasta dalam menopang perekonomian suatu Daerah,” jelas Jim.
Tak sampai di situ saja, Jim mewakili masyarakat etnis Talaud melaporkan pernyataan Wali Kota Manado Andrei Angouw ke Polda Sulawesi Utara dengan alamat surat Kapolda Sulawesi Utara Cq Direskrimsus Polda Sulut tertanggal 14 September 2023.
Pernyataan Andrei Angouw
Dalam Video yang berdurasi 1 menit 23 detik itu, Wali Kota Manado sempat bercerita tentang badut yang ada di Kota Manado yang memiliki peluang yang menjanjikan, kemudian dibandingkan dengan Kabupaten Talaud bahwa kalau di Kabupaten Talaud para badut tersebut tidak akan menghasilkan uang.
“Nda usah jao-jao yang ibu/bapa ja lia dijalan-jalan badut-badut itu bukan orang Manado itu orang yang datang dari luar kota Manado. Dorang datang kesini karena menjanjikan. Dorang nyanda babadut di Talaud, nyanda mo dapa doi dorang,” ujar Wali Kota Manado Andrei Angouw dengan dialek Manado yang khas dalam video berlogo Pemerintah Kota Manado Minggu (10/9/2023).
Video pernyataan Wali Kota Manado Andrei Angouw tersebut kemudian disebarkan melalui akun fanpage, meski telah mengeluarkan kalimat yang dinilai tidak cerdas yang memposisikan Talaud sebagai Daerah termiskin di Sulawesi Utara.
Untuk diketahui, terdapat banyak masyarakat Talaud yang di anggap rendahan itu yang tinggal di Manado dan memiliki hak pilih di Manado dalam Pemilu 2024.

 

 

Reporter : Bayu

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button