PBNU dan PKB Memanas, GP Ansor dan Banser Diminta Tahan Diri Sampai Ada Perintah

Senin, 5 Agustus 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

JAKARTA, TimeNUSANTARA – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf menginstruksikan GP Ansor dan Banser untuk tetap berdisiplin kader dan menahan diri sampai ada perintah bertindak.

Hal ini ia sampaikan ketika ratusan anggota berseragam Banser menghadap dirinya di tengah panasnya situasi antara PKB dan PBNU di halaman Kantor PBNU, sebagaimana dikutip dari CNN Indonesia pada, Senin (5/8/2024).

“Saya minta kepada sahabat-sahabat Banser Ansor seluruh Indonesia untuk bersabar, menahan diri, sampai ada perintah untuk bertindak. Sekali lagi, tetaplah dalam disiplin kader, tetaplah dalam disiplin pasukan, tetaplah dalam disiplin barisan,” kata pria yang akrab disapa Gus Yahya itu

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Yahya mengakui kader-kader Ansor dan Banser di seluruh Indonesia sedang merasakan gejolak dam emosi yang intens terkait peristiwa yang berkembang pada beberapa hari terakhir. Ia memahami perasaan kader-kader Ansor saat ini dan sampai di mana batas kesabaran tersebut dirasakan.

“Tapi saya harus ingatkan bahwa kalian adalah kader, kalian adalah pasukan kader. Kalian bukan gerombolan,” kata dia.

Yahya meminta kader Ansor dan Banser tetap dalam disiplin barisan dan jangan bercerai berai. Ia meminta kader Ansor dan Banser tak bergerak sendiri-sendiri.

Ia berharap kader Ansor dan Banser tetap mempercayakan segala pertimbangan dan pikiran mengenai langkah-langkah ke depan kepada pimpinan Nahdlatul Ulama.

“Setiap langkah, setiap tindakan, harus merupakan perwujudan dari konsolidasi gerak dari seluruh elemen Nahdlatul Ulama di seluruh Indonesia terutama Ansor dan Banser sebagai ototnya Nahdlatul Ulama,” kata dia.

Sebelumnya hubungan PKB dan PBNU sempat meninggi tensinya baru-baru ini. Kondisi ini terjadi ketika PBNU berencana mengkaji ulang hubungan NU dan PKB. Bahkan, sempat ada massa yang mengatasnamakan Aliansi Santri Gus Dur menggelar demonstrasi di depan Kantor PBNU pada Jumat pekan lalu.

Massa aksi sempat mendesak Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya Sekretaris Jenderal PBNU Saifullah Yusuf atau Gus Ipul untuk mundur dari jabatannya. (*)

Berita Terkait

Gelar Workshop Peliputan Pilkada, Dewan Pers Ingatkan Jurnalis di Sulut Taati KEJ
Wapres Ma’ruf Amin Sambut Hangat Kedatangan Paus Fransiskus di Indonesia
Yaqut Sebut Muktamar PKB Jakarta Sah Dilaksanakan, Nanti Pengesahannya di Kemenkumham
Muktamar PKB di Jakarta Ditunda, Menunggu Petunjuk Ketua PBNU
KPU RI Umumkan 48 Pasalon Tunggal Melawan Kotak Kosong di Pilkada Serentak 2024
Jokowi dan Tiga Menteri Lainya Pindah Kantor ke IKN
Golkar Balik Badan Dari Koalisi KIM Plus Usai Tarik Dukunganya di Pilkada Banten
Kemendes Jadi Saksi Pemangilan KPK Atas Dugaan Suap Dana Hibah APBD Jawa Timur

Berita Terkait

Kamis, 12 September 2024 - 20:36 WITA

Gelar Workshop Peliputan Pilkada, Dewan Pers Ingatkan Jurnalis di Sulut Taati KEJ

Selasa, 3 September 2024 - 21:13 WITA

Wapres Ma’ruf Amin Sambut Hangat Kedatangan Paus Fransiskus di Indonesia

Selasa, 3 September 2024 - 10:20 WITA

Yaqut Sebut Muktamar PKB Jakarta Sah Dilaksanakan, Nanti Pengesahannya di Kemenkumham

Minggu, 1 September 2024 - 10:47 WITA

Muktamar PKB di Jakarta Ditunda, Menunggu Petunjuk Ketua PBNU

Sabtu, 31 Agustus 2024 - 15:42 WITA

KPU RI Umumkan 48 Pasalon Tunggal Melawan Kotak Kosong di Pilkada Serentak 2024

Berita Terbaru