BOLSEL, TimeNUSANTARA – Aktivitas eksplorasi PT JRBM di kilo 12, Desa Bobongayon, Pinolosian Timur, menuai kritik tajam. Ketua DPW LSM Galaksi Sulut, Reinal Mokodompis, menyentil Pemerintah Daerah Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) agar tidak “main mata” dalam persoalan ini. Ia meminta Bupati dan Wakil Bupati Bolsel untuk bertindak tegas demi mencegah dampak buruk bagi masyarakat, termasuk potensi banjir dan longsor.
Ironisnya, setelah melarang masyarakat mengelola tambang ilegal di lokasi tersebut, kini perusahaan besar seperti PT JRBM justru diberi ruang untuk melakukan eksplorasi di kawasan yang sama. Hal ini memicu kekhawatiran, mengingat beberapa desa di Pinolosian Timur sudah pernah diterjang banjir dan longsor pada Agustus 2024 akibat penggundulan hutan.
Seorang warga setempat mengungkapkan kekecewaannya, menilai aktivitas perusahaan justru lebih membahayakan lingkungan dibandingkan tambang rakyat yang dilarang sebelumnya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Aktivitas eksplorasi PT JRBM di beberapa titik kilo 12 berpotensi besar merusak hutan dan menjadi ancaman nyata bagi warga di Pinolosian Timur, terutama jika izin pemerintah tak disertai pengawasan ketat dan kepedulian terhadap ekosistem.
Penulis: Fadlan Ibunu