Strategi Jitu PDIP Ajak Surya Palo Duet Ganjar – Anis Hadapi Prabowo di Pilpres 2024

Kamis, 24 Agustus 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Timenusantara, Jakarta – Koordinator Nusa Ina Connection, Abdullah Kelrey menilai wacana duet Ganjar Pranowo-Anies Baswedan pada Pilpres 2024 bukan sekedar isu yang sengaja digelindingkan lalu menguap begitu saja. Menurutnya rencana duet kedua capres yang dinilai selalu bertolak belakang itu kemungkinan besar terwujud.

Abdullah Kelrey mengatakan pada Pilpres 2024 mendatang Megawati Soekarnoputri dan Surya kembali bersatu untuk mengulang kesuksesan pada Pilpres 2014 silam.

Baginya perseteruan Mega dan Surya Paloh yang terjadi belakangan hanya gimmick politik. Di balik layar mereka sudah deal-dealan, keduanya akan kembali membuktikan diri bahwa mereka adalah King Maker handal yang pernah ada di negara ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Mereka (Surya Paloh dan Megawati) akan membuat sejarah di Negara Kesatuan Republik Indonesia ini. Mereka akan membuat deal, yang pastinya membuktikan bahwa mereka itu sebagai king maker hebat di republik ini. “Sangat mungkin terjadi, mereka ingin mengulang keberhasilan di tahun 2014,” kata Abdullah Rabu (23/8/2023).

Sekedar mengingatkan, skema duet Ganjar Pranowo-Anies Baswedan ini identik dengan skema duet Joko Widodo- Jusuf Kalla pada Pilpres 2014. Duet Jokowi-JK untuk menghadapi pasangan Prabowo Subianto-Hatta ketika itu bikin kaget banyak pihak.

Pasalnya JK ketika itu menjadi salah satu tokoh yang terus-terusan menyerang Jokowi yang saat itu menjabat Gubernur DKI Jakarta, kedua tokoh yang bertolak belakang itu nyatanya dapat disatukan dalam satu paket calon presiden dan wakil presiden.

Duet maut yang mampu melibas Prabowo-Hatta itu tidak terlepas dari sentuhan tangan dingin Megawati dan Surya Paloh.

Pada Pilpres 2014,  NasDem merupakan  salah satu partai politik dengan gagah mengusung Jokowi. NasDem adalah satu-satunya parpol yang saat itu konsisten mendukung Jokowi.

Dukungan NasDem ketika itu tidak begitu disambut antusias parpol lain, alih-alih ikut mendukung, mereka malah menyeberang ke kubu rival, hingga di menit-menit terakhir pendaftaran calon presiden PDIP ikut menyatakan dukungan buat Jokowi. Hasil Pemilu ketika itu pun cukup memuaskan, pasangan Jokowi-JK mengungguli pesaingnya Prabowo-Hatta dengan perolehan suara di kisaran 53 persen berbanding 47 persen.

Berita Terkait

Setelah Gubernur, Kini Bupati Terjaring OTT KPK
Ledakan di SMAN 72 Kelapa Gading: 54 Luka, Dua Jalani Operasi Salah Satunya Diduga Pelaku, Gunakan Senjata Mainan
Baru 9 Bulan Menjabat, Gubernur Riau Terseret Kasus “Jatah Preman” Proyek Jalan Rp177 Miliar
Gubernur Sulut Gandeng Bakamla RI Perketat Pengawasan Maritim Sulut
Gubernur Sulut Serahkan Aset ke OJK, Tanda Sinergi Kuat Pemerintah dan Lembaga Keuangan
Terungkap! KPK Sebut Ada ‘Jatah Preman Sekian Persen’ untuk Kepala Daerah di Dinas PUPR
PKB Angkat Bicara Soal OTT Gubernur Riau
BREAKING NEWS: Gubernur Riau Abdul Wahid Terjaring OTT KPK, Diduga Terkait Kasus Korupsi Proyek Daerah

Berita Terkait

Sabtu, 8 November 2025 - 09:32 WITA

Setelah Gubernur, Kini Bupati Terjaring OTT KPK

Sabtu, 8 November 2025 - 00:22 WITA

Ledakan di SMAN 72 Kelapa Gading: 54 Luka, Dua Jalani Operasi Salah Satunya Diduga Pelaku, Gunakan Senjata Mainan

Jumat, 7 November 2025 - 00:11 WITA

Baru 9 Bulan Menjabat, Gubernur Riau Terseret Kasus “Jatah Preman” Proyek Jalan Rp177 Miliar

Kamis, 6 November 2025 - 23:32 WITA

Gubernur Sulut Gandeng Bakamla RI Perketat Pengawasan Maritim Sulut

Rabu, 5 November 2025 - 23:50 WITA

Terungkap! KPK Sebut Ada ‘Jatah Preman Sekian Persen’ untuk Kepala Daerah di Dinas PUPR

Berita Terbaru

Gambar/Doc: Gedung KPK RI

NASIONAL

Setelah Gubernur, Kini Bupati Terjaring OTT KPK

Sabtu, 8 Nov 2025 - 09:32 WITA