TIMENUSANTARA, Manado – Organisasi masyarakat (Ormas) adat Manguni Indonesia menyikapi soal demontrasi di Holywings Manado adalah tindakan yang berlebihan dan patut disesali.
Hal ini dikatakan Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Ormas adat Sulawesi Utara, John Hes Sumual bersama dengan Ketua Penasehat Manguni Indonesia, Stephen Liow, Senin (27/06) kemarin.
“Persoalan Holywings di Jakarta Selatan sudah ditangani aparat kepolisian dengan telah ditetapkan enam orang sebagai tersangka. Sehingga persoalan ini jangan digeneralisir untuk semua Holywings di Indonesia termasuk Holywings di Manado.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kita sebagai Ormas di Manado jangan melakukan demonstrasi yang hanya akan memperkeruh keadaan dan membuat investor tak nyaman berada di daerah kita,” kata Sumual.
Lanjutnya, Ormas Manguni Indonesia siap membackup semua investor yang ada termasuk bagi Holywings Manado. Sumual menambahkan, dunia usaha baru saja melalui dua tahun yang sulit akibat pandemi COVID-19.
“Harusnya ada perhatian dan topangan khusus dari pemerintah dan seluruh elemen masyarakat agar dunia usaha bisa bergairah kembali setelah melewati masa-masa yang cukup sulit,” kata Sumual
Hal lain disampaikan Stephen Liow bahwa Holywings Manado merupakan aset penunjang pariwisata di Sulawesi Utara yang harus kita jaga bersama.
“Holywings Manado ini selain usaha bar juga restoran. Holywings Manado adalah investor yang harus kita jaga bersama untuk tetap eksis di Manado. Aksi demonstrasi tak sepatutnya dilakukan di Manado yang kondusif saat ini bagi investor.
Jadi jangan sampai hal ini mengganggu kenyamanan investor. Persoalan di Jakarta Selatan jangan dibawa kemari disini, sebab hal itu tidak ada hubungan dengan Holywings di Manado,” jelas Babe panggilan akrab Liow.