BOLMUT, TimeNUSANTARA — Komitmen Pemerintah Desa (Pemdes) Binuni Kecamatan Bolangitang Timur Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Bolmut) dalam memperkuat ketahanan pangan tak sekadar wacana. Di bawah kepemimpinan Sangadi Frets Bobby Pontoh, Pemdes meluncurkan program “Satu Rumah, Dua Puluh Pohon Cabai” sebagai langkah konkret mendorong kemandirian pangan di tingkat keluarga.
Program tersebut dimulai dengan pembagian bibit cabai kepada seluruh warga yang dilaksanakan pada 18 Februari 2025 lalu. Setiap kepala keluarga diwajibkan menanam minimal 20 pohon cabai di halaman rumah masing-masing.
“Kami ingin masyarakat bisa memenuhi kebutuhan dapurnya sendiri. Ini bukan hanya soal ketahanan pangan, tapi juga bentuk kemandirian ekonomi warga. Mulai dari halaman rumah,” ujar Frets Bobby Pontoh, atau yang akrab disapa Sangadi Bobi, saat diwawancarai media ini, Sabtu (17/5/2025).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Kini, tiga bulan sejak program bergulir, bibit-bibit cabai yang ditanam warga sudah mulai berbuah. Hasilnya pun mulai dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
“Alhamdulillah, tanaman cabai warga mulai berbuah. Ini bukti bahwa gerakan kecil seperti ini bisa membawa dampak besar jika dikerjakan bersama-sama,” tambah Sangadi.
Selain membantu menekan pengeluaran rumah tangga akibat fluktuasi harga cabai di pasaran, program ini juga diharapkan menjadi peluang tambahan penghasilan bagi warga. Hasil panen yang melimpah bisa dimanfaatkan untuk dijual secara mandiri.
Masyarakat pun menyambut positif gerakan ini. Mereka merasa terbantu dengan inisiatif Pemdes yang mendorong optimalisasi lahan pekarangan agar lebih produktif dan bermanfaat.
“Biasanya halaman dibiarkan kosong, sekarang bisa jadi kebun kecil. Kalau panennya nanti bagus, bisa buat kebutuhan sendiri, sisanya dijual,” ungkap Nur warga Desa Binuni.
Langkah Pemdes Binuni ini menjadi contoh konkret bagaimana peran pemerintah desa hadir langsung di tengah masyarakat, tidak hanya fokus pada pembangunan fisik, tapi juga pada sektor-sektor mendasar yang menyentuh kebutuhan sehari-hari.
Dengan modal semangat gotong royong dan pemanfaatan potensi lokal, Desa Binuni bergerak menuju desa tangguh pangan dari halaman rumah sendiri.
Penulis: Fadlan Ibunu








