BOLMUT, TimeNUSANTARA – PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap) di Desa Binjeita Kecamatan Bolangitang Timur Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Bolmut) kini menjadi sorotan masyarakat sekitar. Meskipun pasokan batubara terus disuplai untuk operasionalnya, kekhawatiran terkait dampak lingkungan dan kesehatan masyarakat sekitar semakin mengemuka.
Pantauan media ini Jummat (8/11/2024) Sejumlah warga diseputar areah PLTU, mulai mengeluhkan adanya masalah kesehatan yang diduga berkaitan dengan polusi dari aktivitas PLTU tersebut.
Selain potensi gangguan kesehatan, dampak ekonomi juga dirasakan, terutama bagi nelayan setempat yang mengeluhkan penurunan hasil tangkapan laut. Pemerintah daerah (Pemda) Bolmut diimbau untuk segera turun tangan dengan melakukan monitoring yang ketat terhadap dampak operasional PLTU, serta memastikan apakah antisipasi dan langkah mitigasi yang diperlukan telah dilakukan oleh pihak pengelola.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Keberadaan PLTU berbahan bakar batubara memang diketahui berpotensi menimbulkan polusi udara yang dapat berdampak buruk pada kesehatan warga. Untuk itu, langkah-langkah pencegahan harus dilakukan sedini mungkin. Pemda diminta memastikan bahwa pihak pengelola PLTU telah melakukan tindakan yang diperlukan untuk meminimalisir risiko kesehatan yang mungkin terjadi.
Di sisi lain, terkait dengan ketenagakerjaan, masyarakat lokal menuntut agar prioritas rekrutmen tenaga kerja diberikan kepada penduduk setempat. Hal ini dianggap penting agar kehadiran PLTU dapat memberikan manfaat ekonomi langsung bagi masyarakat di sekitar lokasi.
Pemantauan secara berkala media timenusantara.com dilapangan, antisipasi dari aspek lingkungan dan kesehatan sangat diperlukan, selain itu keluhan juga dari sisi kesejahteraan masyarakat yang terdampak terutama bagi para nelayan.
Jika hal terburuk terjadi, kesiapan mitigasi yang matang sangat dibutuhkan agar dampak buruk dapat diminimalisir.
Penulis: Fadlan Ibunu