Diacara Kompas, Nawawi Pomolango Singung Konflik Kepentingan “Mau Mundur Saja Nunggu Waktu Yang Tepat,”

Kamis, 1 Februari 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

JAKARTA, timeNUSANTARA Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Sementara Nawawi Pomolango menyebut saat ini conflict of interest atau konflik kepentingan marak dan menjadi penyakit kronis di Indonesia.

Nawawi lantas iya meminta semua pihak mengingat keberadaan Undang-Undang (UU) Nomor 28 tahun 1999 yang melarang tidak hanya korupsi, melainkan kolusi, nepotisme, dan konflik kepentingan.

“Ada penyakit-penyakit itu, korupsi, kolusi, nepotisme, dan konflik kepentingan yang sekarang marak. Sekarang orang mau mundur saja cari waktu yang tepat,”singung Nawawi di saat berbincang dengan Kompas.com di Menara KOMPAS, Jakarta Barat, Selasa (30/1/2024) kemarin.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Menurut Nawawi, seharusnya seseorang mengundurkan diri bukan mencari di waktu yang tepat melainkan ketika menyadari adanya potensi benturan kepentingan.

Dia kemudian menceritakan sosok jenderal polisi Hoegeng Imam Santoso yang menurutnya tepat disebut sebagai percontohan dalam menghindari konflik kepentingan.

Ketika Hoegeng dimutasi dari Medan ke Jakarta untuk menduduki Kepala Jabatan Imigrasi atau Direktur Jenderal Imigrasi, dia meminta toko bunga milik istrinya ditutup meskipun usaha itu laris.

Sang istri pun sangat memahami perintah dari suaminya tersebut dan menutup toko bunga miliknya.

Nawawi menceritakan bahwa pada satu waktu, seseorang bertanya kepada istri Hoegeng mengenai alasan menutup toko bunga itu. Lalu, dijawab tidak mau orang-orang membeli bunga karena jabatan sang suami.

“Itu orang yang memiliki pengelolaan conflict of interest. Hoegeng sudah mengajarkan kita,” kata Nawawi.
“Tidak seperti yang kita nampak sekarang ini, sudah terasa mundur saja lama, lama nunggu waktu yang tepat,” ujarnya lagi.

Sebagai informasi, dalam beberapa waktu terakhir persoalan konflik kepentingan menjadi sorotan masyarakat luas, salah satunya yaitu pengakuan Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD yang mengaku akan mengundurkan diri di waktu yang tepat walaupun saat ini dirinya sudah menjadi calon wakil presiden (cawapres) secara syah dimata hukum. (*)

Berita Terkait

Ketua TP-PKK Sulut Serahkan Berbagai Bantuan Untuk Masyarakat Bolmut
Pasangan Nomor Urut 3 SJL-MAP Tampil Memukau dan Dianggap Cerdas oleh Lawan Pasangan Calon Saat Debat Perdana Pilkada 2024
Bukan Hanya Omong Kosong, Steven Kandow Terbukti Suda Berbuat Untuk BMR, Sejak Kepemimpinan ODSK
KPU Bolmut Umumkan Debat Perdana Pilkada 2024, Berikut Tempat dan Tema serta Larangan Yang Wajib Ditaati Para Kandidat
APBD-P Bitung Gagal Dibahas, Kemendagri Intruksikan Pergeseran Anggaran Lewat Perkada
Untuk Kedua Kalinya, Frangky Chendra Ditunjuk Olly Dondokambey sebagai Ketua DPRD Bolmut Definitif
Olly Dondokambey Bakal Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran,Berikut Pernyataan Puan Maharani…!
Dhea Eucharisty Lumenta, Anggota Dewan Provinsi Termuda Se-Sulut Berparas Cantik

Berita Terkait

Jumat, 18 Oktober 2024 - 08:34 WITA

Ketua TP-PKK Sulut Serahkan Berbagai Bantuan Untuk Masyarakat Bolmut

Senin, 14 Oktober 2024 - 21:37 WITA

Pasangan Nomor Urut 3 SJL-MAP Tampil Memukau dan Dianggap Cerdas oleh Lawan Pasangan Calon Saat Debat Perdana Pilkada 2024

Minggu, 13 Oktober 2024 - 22:28 WITA

Bukan Hanya Omong Kosong, Steven Kandow Terbukti Suda Berbuat Untuk BMR, Sejak Kepemimpinan ODSK

Jumat, 11 Oktober 2024 - 13:42 WITA

APBD-P Bitung Gagal Dibahas, Kemendagri Intruksikan Pergeseran Anggaran Lewat Perkada

Selasa, 8 Oktober 2024 - 09:50 WITA

Untuk Kedua Kalinya, Frangky Chendra Ditunjuk Olly Dondokambey sebagai Ketua DPRD Bolmut Definitif

Berita Terbaru