Timenusantara, Bolmut – Pedagang lampu minyak di Kabupaten Bolmut ketiban berkah menjelang Lebaran tahun ini. Setelah dua tahun tidak digelar akibat pandemi Covid-19, tradisi pasang lampu menjelang Lebaran kembali diadakan.
Para pedagang mulai memanfaatkan tradisi itu untuk mencari tambahan uang dengan menjual pelita yang terbuat dari botol bekas. di Kabupaten Bolmut misalnya, sejumlah lapak dadakan di pinggiran jalan menawarkan lampu botol kepada warga yang melintas dan habis terjual.
“Tahun lalu, lampu-lampu ini tidak laku terjual, Alhamdulillah tahun ini digelar dan kami pun bisa meraup keuntungan, Pernah tiga hari lalu ada yang borong seribu botol lampu. Kami senang sekali kata Rama pedagang lampu minyak asal Desa Biontong 1.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ia mengaku sudah lima tahun menjadi pedagang lampu dengan berjualan pelita tersebut. Khusus untuk Ramadhan tahun ini, rama menyebut telah menyiapkan 4.000 pelita yang dibuatnya dari botol bekas.
“Sudah beberapa hari jualan di sini. Banyak yang membeli tidak seperti tahun lalu yang sepi,” ucapnya.
Lampu tersebut dijual oleh rama dengan harga yang bervariasi, tergantung jenis pelita yang dibutuhkan pembeli. Untuk pelita dengan 12 sumbu lampu dijual dengan harga Rp12 ribu sedangkan untuk 3 lampu botol lengkap dengan sumbu lampu dijual dengan harga Rp5 ribu saja. Biasanya yang laku lampu botol lengkap dengan sumbu,” ujarnya.
Sementara dalam pantauan Timenusantara.com sejak tiga hari menjelang lebaran hingga selasa malam (18/4/2023) kemarin, seluruh ummat muslim diwilayah kabupaten Bolmut telah melaksanakan tradisi mononjulo Lambu (malam pasang lampu), terlihat kermayan degan berbagai fariasi lampu meramaikan akhir ramadan tahun ini disetiap pelosok Desa.
Fadlan Ibunu