Timenusantara, Hukrim – AKBP Areis Aminnulla dicopot dari jabatannya sebagai Kapolres Bolaang Mongondow Utara Sulawesi Utara.
Dia kini dimutasikan ke Polda Maluku Utara sebagai Kabag Bin Ops.
Penggantinya adalah AKBP Juleigtin Siahaan yang sebelumnya bertugas sebagai Kasubditprovos Bid Propam Polda Sulut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Keputusan tersebut tertuang dalam Surat Telegram Kapolri nomor ST/2360/X/Kep/2023 yang keluar pada Sabtu (14/10/2023) malam.
Terseret Dugaan Pelecehan
Sebelumnya Kapolres Bolaang Mongondow Utara dilaporkan atas dugaan melakukan tindak pidana pelecehan.
Laporan tersebut dibuat oleh sekretaris pribadinya Bripda DS lewat sebuah surat tulisan tangan yang ditujukan kepada Kapolda Sulut Irjen Pol Setyo Budianto.
Dikutip dari tribun manado Kapolda sendiri saat diwawancarai membenarkan adanya laporan tersebut.
Menurutnya laporan ini diketahui sejak beberapa minggu yang lalu, dan dari pihak Internal sudah melakukan penyelidikan dan pendalaman.
“Jadi ini bukan karena sudah viral dan kami bertindak, sebenarnya dari beberapa waktu yang lalu,” jelasnya Rabu (13/9/2023).
Kapolda menambahkan sebelumnya pihaknya sudah lebih dulu mendapatkan sebuah rekaman suara, kemudian menerima surat.
“Jadi semuanya sudah kami tangani, jadi bukan karena ada viral, diperkirakan sekitar 10 hari yang lalu lah,” jelasnya.
Lebih lanjut dijelaskannya, kasus ini sudah ditindaklanjuti lebih lanjut oleh Bidpropam Polda Sulut.
“Mereka sudah melakukan pendalaman serta penyelidikan terhadap informasi tersebut, ini untuk memastikan kebenaran agar memastikan hasil sesuai pendalaman,” jelasnya
- Diketahui Seorang polwan berpangkat Bripda DS yang bertugas di Polres Bolmut, melaporkan Kapolres Bolmut dikutip dari trbun manado
Dari wawancara dengan Bripa DP, Selasa 12 September 2023, korban mengatakan sudah tak nyaman bekerja karena perilaku dari atasanya tersebut.
Ia mengatakan kejadian pelecehan ini terjadi pada Agustus 2022.
Dimana saat itu, korban diminta untuk menghadap Kapolres Bolmut di ruangannya.
Sang sespri kemudian diminta untuk duduk didepan atasannya.
Awalnya, Areis hanya menanyakan soal keseharian dari korban di Kabupaten Bolmut.
Singkat cerita, sang Kapolres kemudian berdiri dan korban kemudian ikut berdiri.
Korban berpikir bahwa atasannya tersebut akan makan siang.
Tapi tiba-tiba perwira dua bunga tersebut memeluk korban dan menunjuk beberapa bagian badan korban sambil mengatakan bahwa masih berlemak.
Korban sempat melawan, tapi oknum Kapolres tersebut menggeser tubuhnya ke bagian kanan korban.
Orang nomor satu di Polres Bolmut ini mencoba mencium Sesprinya tersebut tapi kemudian mendapatkan penolakan.
“Pak Kapolres bilang ke saya untuk tidak menceritakan hal ini ke siapa-siapa,” kata korban via telepon.
“Tapi selama delapan bulan saya jadi Sespri, saya merasa sangat tidak tenang dan terancam,” kata dia.
“Saya juga takut bila atasan saya tersebut kembali melakukan pelecehan kepadanya,” ujarnya lagi. Aksi pelecehan ini bahkan tak hanya dilaksanakan satu kali saja.
“Sering. Tapi kadang saya menghindar dan tak mau menghadap kalau dipanggil. Karena saya takut akan kejadian seperti itu lagi,” tegas dia.
Tepat pada awal September 2023, korban kemudian menuliskan surat kepada Kapolda Sulut dan Propam Polda Sulut.
Dalam surat tersebut, korban menceritakan semua kejadian yang dialaminya selama bertugas di Polres Bolmut (*)