Timenusantara, Manado– Salah satu Icon Wisata Manado di Kota Manado, Sulawesi Utara (Sulut), Malalayang Beach Walk kembali mendapat kritikan dari warga Sulut.
Terbaru warga Sulut memprotes aktivitas yang ada di Malalayang Beach Walk hari ini Kamis (03/11/22).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Memang sedari awal dilaunching, Malalayang Beach Walk sudah mendapat sorotan publik.
Malalayang Beach Walk adalah Icon Wisata Manado terbaru yang baru saja dilaunching.
Ini menjadi objek Wisata Manado yang baru di Kota Tinutuan.
Ya berikut ini deretan kritikan soal Malalayang Beach Walk yang dilontarkan warga.
Kemacetan di Malalayang Beach Walk (MBW), Manado, Sulawesi Utara, terus menuai sorotan masyarakat.
Bahkan peserta Festival Bunaken 2022 mengeluhkan kemacetan parah di lokasi tersebut.
“Macetnya parah sekali,” kata seorang peserta dari Manado, Malalayang Beach Walk (MBW),
Ia mengaku terjebak macet sewaktu hendak datang dan meninggalkan tempat itu.
Paling parah waktu hendak pulang.
“Semua sudah bagus, tinggal macetnya musti dibenahi, Pak Wali Kota,” katanya.
Berdasarkan pantauan, Kawasan Malalayang Beach Walk kerap macet.
Apalagi pada sore menjelang malam.
Pemicunya, kendaraan yang keluar masuk area parkir.
Ada pula kendaraan yang berjalan pelan karena sopirnya menikmati Malalayang Beach Walk.
Macet kadang memicu adu mulut antar pengendara.
Seperti terjadi pada Rabu kemarin, seorang sopir Mobil Xenia terlihat adu mulut dengan pengemudi sepeda motor.
Pihak Dinas Perhubungan Manado mencoba mengurai kemacetan dengan menempatkan petugas serta berpatroli.
Dari pengeras suara, petugas Dishub menyerukan bakal mengempiskan ban kendaraan yang parkir di tepi Malalayang Beach Walk.
2. Biaya Parkir Disebut Mahal
Selain macet, salah satu keluhan warga soal Malalayang Beach Walk adalah biaya parkir mobil dan motor yang dianggap terlalu mahal.
Salah satu warga bernama Lius mengeluh uang parkir motor dan mobil terlalu mahal.
“Mahal juga bayar uang parkir padahal tempat parkirnya biasa saja, tetapi kita harus bayar motor Rp 5 ribu, mobil Rp 10 ribu,mobil box Rp 15 ribu, dan bus Rp 20 ribu,”ujar Lius.
Lius mengungkapkan kalau dibuka untuk umum seharusnya pemerintah menetapkan uang parkir minimal motor Rp 3 ribu dan mobil Rp 5 ribu saja.
Menurutnya kalau pemerintah tetap
menetapkan uang parkir seperti itu seharusnya tempat parkir harus dibuat bagus dan ada atapnya untuk melindungi motor maupun mobil waktu hujan maupun panas.
Warga lain, Hanna juga mengaku kaget saat membayar parkir.
“Aduh saya kira hanya Rp 3 ribu, ternyata Rp 5 ribu itupun saya hanya datang kurang lebih 10 menit,” aku Hanna Olivia
3. Sistem Pembayaran Makanan di Malalayang Beach Walk Ribet
Keluhan lainnya juga yakni soal sistem pembayaran makanan yang cukup ribet dan mau bayar pun harus antre.
Fira, salah satu pengunjung yang mengeluh, berkata sistem pembayaran makanan terlalu ribet.
“Terlalu ribet sistem pembayarannya, masa abis makan tidak langsung bayar ke penjual saja, mereka suru kita bayar di kasir depan. Setalah di kasir kita harus bawa kembali notanya di penjual,” kata Fira
Fira mengungkapkan sudah repot cara pembayarannya, pengunjung juga harus antre untuk membayar makanan ketika lagi ramai pengunjung.
Fira menambahkan padahal baru saja dibuka tetapi banyak masayarakat yang sudah mengeluh menurutnya kalau tidak ada perubahan tempat ini akan sunyi pengujung.
Untuk diketahui Pemerintah Kota Manado baru saja meresmikan objek wisata baru.
Wisata Manado tersebut adalah Malalayang Beach Walk yang terletak di Kelurahan Malalayang, Kecamatan Malalayang, Kota Manado Sulawesi Utara.
Malalayang Beach Walk telah dibuka untuk umum mulai hari senin.
Di hari kedua, Malalayang Beach Walk diserbu ratusan warga yang datang untuk nongkrong dan berfoto.
Amatan timenusantara, ratusan warga ini terlihat ada yang berfoto di angle yang bagus.
Ada pula yang sambil menyantap makanan ringan dan berat.
Terlihat juga ada fasilitas pendukung lainnya seperti WC dan permainan ayunan anak-anak.
Semakin sore banyak warga terus berdatangan untuk melihat keindahan sunset dari teluk Manado.